PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP
Nesfitra Dzakwan Zaki
e-mail : nesfitradzakwanzaki08@gmail.com
ABSTRAK
Pada penelitian ini meliputi pembuatan garam kompleks dan garam
rangkap dengan melakukan pembuatan tawas dan pembuatan garam rangkap Yaitu
Kupri Ammonium sulfat CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O. Denganm tujuan untuk menmahami
bagaimana cara pembuatan tawas dan pembuatan garam rangkap dan dengan
sifat-sifat garam rangkap kupri ammonum sulfat dan garam kompleks Tetraamin
Tembaga(II) Sulfat Monohidrat. Garam kompleks mengandung ion-ion kompleks yang
dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih
kuat dari pada molekul air.Sedangkan garam rangkap dibentuk apabila dua garam
mengkristal secara bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu.
PENDAHULUAN
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam seperti yang kita kenal sehari-hari dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan senyawa kimia yang bagiaan utamanyaadalah natrium klorida (NaCl). Garam terbagi atas garam kompleks dan garam rangkap. Garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk untuk kristalisasi larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Garam rangkap terbentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Garam kompleks merupakan suatu garam yang terbentuk dari suatu anion atau kation kompleks, atau dikenal sebagai senyawa koordinasi/ Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. Namun bila suatu garam kompleks dilarutkan, maka akan terion menjadi ion penyusun dan ion kompleksnya.Pembuatan garam dapat dilakukan dengan beberapa kategori berdasarkan perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam. Salah satu cara pembuatan garam adalah kristalisasi. Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Bentuk kristal terdiri atas kation terhidrat dan anio terhidrat. Selain itu banyak pula dijumpai kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat dari pada molekul air (Rasmila,2022).
Senyawa kompleks adalah suatu senyawa yang mengandung ion kompleks dan ion lawan (counter ion). Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang dikelilingi oleh molekul atau ion yang disebut ligan. Antara ion pusat dan ligan tersebut terjadi ikatan koordinasi. Senyawa kompleks biasanya akan terbentuk dengan adanya logam transisi, hal ini disebabkan oleh orbital-orbital kosong yang ada pada sebagian besar unsur transisi dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks.Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Sedangkan garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamminkobalt (III) kloroda Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasianoferat (III)K3Fe(CN)6. Bila suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi pengionan atau disosiasi, sehingga akhirnya terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang tersisa (tidak berdisosiasi) (Harefa,2019).
Reaksi triatil (sulfonil) amonium klorosulfonal dengan 1,1,3,3 tetrametilguanidin (T-MG) yang menghasilkan garam kompleks dengan titik leleh rendah dengan karakterisasi amfipatik dan asam. Garam ini memiliki kecenderungan besar terhadap solvasi substrat organik pada pemanasan ringan, sehingga digunakan sebagai asam homogen dan fungsional. Aktivitas katalik dari garam kompleks lebih baik dari garam sederhana yang menyusunnya. Asam sulfat anion garam tampaknya membentuk ekstensif ikatan H dengan kation amonium dan klorida yang mengakibatkan penurunan titik leleh garam kompleks. Hal ini dikarenakan titik leleh garam trietilamin murni dengan fitur penting lainnya. Garam padat dapat mempertahankan posisinya dan pemisahan ekstrak air tanpa atau tidak dengan adanya bahaya, sehingga posisinya atau tempatnya akan konstan dan dapat ternetralisir atau terhindar dari kotoran yang polar maupun nonpolar (Mahaleh dan Moghadam, 2020).
METODE
Alat yang digunakan yaitu tabung reaksi besar
dan kecil, gelas ukur 50ml, gelas ukur 10ml, gelas beaker 100ml, gelas arloji,
pompa vakum,pemanas, gelas kimia 100ml, batang pengaduk, corong buchner, cawan
penguap, bunsen, kaki tiga dan kasa. Sedangkan bahan yang dibutuhkan berupa
ahan yang digunakan yaitu Al2(SO4)3.18H2O, kristal kupri sulfat pentahidrat,
kristal ammonium sulfat, etil alkohol, K2SO4, ammonium 15m, ammonium 6m, dan
kristal kupri sulfat anhidrat. Adapun langkah kerjanya sebagai berikut :
- Pembuatan tawas
Dilarutkan 33,4gr Al2(SO4).18H2O dalam 50 ml air dan
dilarutkan 8,7gr K2SO4 dengan 50 ml air lalu kedua larutan dicampurkan, diaduk,
dan dipanaskan hingga melarut sempurna. Kemudian dipindahkan ke cawan penguap
dan didinginkan hingga terbentuk kristal. Setelah itu kristal yang didapat
dicuci dengan sedikit air dan disaring menggunakan kertas saring lalu
dikeringkan. Kemudian kristal disimpan dalam botol gelap dan dihitung persen
rendemen yang didapatkan.
- Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat
Dilarutkan 4,98 gr CuSO4.5H2O dan 2,64 gram
(NH3)2 SO4 dalam 10 ml air dalam gelas beker 100 ml dan dipanaskan secara
perlahan hingga garam larut sempurna. Lalu didinginkan tiba tiba dengan
memasukkannya dalam waterbath dan didiamkan selama 1 jam hingga diperoleh
kristal. Didekantir agar larutan dan kristal terpisah. Kemudian kertas saring
ditimbang dan disaring menggunakan pompa vakum, kristal yang didapat
dikeringkan, ditimbang dan diletakkan pada kaca arloji. Dihitug persen
rendemennya.
- Pembuatan garam kompleks tetraamin copper (II) sulfat monohidrat
8 ml ammonium 15 M diencerkan dengan 5 ml air
dalam gelas beker 100 ml dan ditabambahkan 4,98 gr bubuk CuSO4.5H2O lalu diaduk
hingga homogen. Ditambahkan pada campuran 8 etil alkohol secara perlahan lalu
ditutup rapat menggunakan plastik wrap kemudian didiamkan selama 1 jam dalam
ice waterbath dan diaduk perlahan untuk mengendapkan secara sempurna setelah
itu didekantir kristal dengan filtratnya. Kristal yang didapatkan kemudian
disaring menggunkan kertas saring dan dicuci dengan etil alkohol, disaring
menggunakan pompa vakum dan dicuci sekali lagi dengan etil alkohol kemudian
dikeringkan, ditimbang dan diletakkan dalam kaca arloji. Dihitung persen
rendemennya.
- Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, rangkap dan
pengompleks
1 gr kristal kupri sulfat anhidrat dimasukkan tabung reaksi dan
ditambahkan 2-3 ml akuades lalu dicatat perubahan warna yang terjadi kemudian
ditambahkan 5 ml NH2OH 6M tetes demi tetes dan diamati hasil pengamatan. Dimasukkan
tawas dan kupri amonium sulfat yang didapatkan pada tabung reaksi yang berbeda
dan masing-masing tabung reaksi ditambahkan 5 ml air lalu dibanding warna kedua
larutan kemudian diencerkan dengan 20 ml air dan catat perubahan warna. Garam
kupri amonium sulfat dan tetraamin coopper (II) sulfat dimasukkan masing-masing
pada tabung reaksi berbeda kemudian dipanaskan lalu diamati perubahan warna dan
gas yang terbentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dan pembahasan yang didapat sebagai berikut :
Perlakuan |
Hasil |
Ditimbang 33,4 gr Al2(SO4)3.16H2O
dan dilarutkan dalam 50mL aquades |
Larutan berwarna putih susu ( Larut ) |
Ditimbang 8,7 gr K2SO4 dan
dilarutkan dalam 50mL aquades |
Larutan tak berwarna (Homogen) |
Dicampurkan larutan Al2(SO4)3.16H2O
dengan larutan K2SO4 ke dalam cawan penguap |
Terbentuk Kristal putih |
Didinginkan pada suhu kamar |
Terbentuk kristal seperti garam |
Ditimbang kertas saring |
Berat total = 1,244 gr |
Disaring dengan pompa vakum dan dicuci dengan air |
Berat tawas = (berat total – berat
kertas saring) =
17,426 gr |
Ditimbang
kertas saring dan kristal |
% Rendemen = 36, 7373% |
B. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O
Perlakuan |
Hasil |
Ditimbang 4,98 gr CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O dan dilarutkan dalam 10mL aquades |
Larutan berwarna biru muda |
Ditimbang 2,64 gr (NH3)2SO4 dan dilarutkan dalam 10mL aquades |
Larutan biru muda |
Dicampurkan larutan CuSO4.5H2O
dengan larutan (NH3)2SO4 |
Larutan berwaran biru bening |
Dipanaskan larutan |
Larutan berwarna biru bening |
Ditutup dengan plastik warp dan
didiamkan didalam icebath selama 1 jam |
Larutan berwarna biru cerah (filtrat) dan terbentuk endapan biru pucat |
Didekantir filtrat dari endapan |
Filtrat terpisah dengan endapan |
Ditimbang kertas saring |
Berat kertas saring 1,234 gr |
Disaring menggunakan pompa vakum |
Kristal kering berwarna biru muda |
Ditimbang kristal dengan kertas
saring |
Berat total = 4,06 gr dan rendemenya 50,794 % |
Pada percobaan ini garam rangkap
yang digunakan dalam pembuatan garam rangkap tersebut yaitu CuSO4(NH4)2(SO4).6H2O.
Senyawa yang digunakan dalam pembuatan garam rangkap tersebut CuSO4
dan (NH4)2(SO4) dimana senyawa ini
masing-masing dilarutkan ke dalam akuades namun tidak larut sempurna di dalam
akuades tersebut.Kristal yang diperoleh dikeringkan agar air yang masih ada
pada kristal menguap sehingga diperoleh kristal yang betul-betul kering.
Setelah ditimbang, diperoleh berat kristal 4,06 gr.Dan didapatkan %
rendemen sebesar 50,794 %.
C.Pembuatan garam
kompleks tetrammin copper (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4SO4.5H2O)
Perlakuan |
Hasil |
Ditimbang 33,4 gr Al2(SO4)3.16H2O dan dilarutkan dalam
50mL aquades |
Larutan berwarna biru muda (
Larut ) |
Ditimbang 8,7 gr K2SO4 dan dilarutkan dalam 50mL
aquades |
Laruta biru tua ( Larut ) |
Dicampurkan larutan Al2(SO4)3.16H2O dengan larutan K2SO4 ke
dalam cawan penguap |
Larutan homogen dan berwarna biru
tua |
Didinginkan pada suhu kamar |
Terbentuk kristal seperti garam |
Ditimbang kertas saring |
Berat total = 1,256 gr |
Disaring dengan pompa vakum dan dicuci dengan air |
Berat tawas = (berat total – berat
kertas saring) =
5,826 gr |
Berat tawas |
Berat total = 5,826 gr |
% Rendemen dihitung |
Berat tawas = (berat total – berat
kertas saring) =118,535 % |
Pada percobaan ini garam kompleks yang akan dibuat yaitu (Cu(NH3)SO4).5H2O. Pembuatan garam kompleks diawali dengan mengencerkan NH3 pekat dengan akuades. Pengenceran dengan akuades berfungsi sebagai pengompleks Cu2+ pada saat penambahan CuSO4.5H2O yang kmeudian ligan H2O diganti dengan oleh NH3 yang merupakan ligan kuat yang dapat mendorong H2O sehingga warnanya berubah menjadi biru tua. Kemudian, diberi penambahan etanol dalam larutan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan pada ammonia. Penguapan harus ditahan karena apabila ammonia menguap, maka ligan akan habis sehingga kristal garam kompleks yang terventuk tidak banyak. Fungsi pendinginan ini adalah agar proses pembentukan kristal lebih cepat. Kemudian kristal dikeringkan dan ditimbang diperoleh berat kristal 5,826 gr. Dan didapatkan hasil % rendemen sebesar 118,535 %. Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
D. Perbandingan Beberapa
Sifat Garam Tunggal, Garam Rangkap dan Garam Kompleks
Perlakuan |
Hasil |
Ditimbang
1 gr kristal Kupri Sulfat Anhidrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 3mL aquades (dilarutkan) |
Kristal
larut dan larutan berwarna biru muda |
Ditambahkan
5mL NH3OH 3 M tetes pertetes |
Terbentuk
3 fasa, lapisan atas warna biru tua, lapisan tengah warna biru muda, dan
lapisan bawah warna biru pucat dan terbentuk endapan berwarna biru pucat |
Hasil
garam percobaan A (Tawas) dimasukkan dalam tabung reaksi dan dilarutkan dalam
5mL aquades |
Larutan
A : bening |
Hasil
garam percobaan B dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dipanaskan dalam 5mL
aquades |
Larutan
B : larutan berwarna biru muda |
Hasil
garam pecobaan B dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dipanaskan |
Garam
B : endapan dari biru pucat menjadi hijau muda, timbul gas berwarna hijau
kebiruan, bau menyengat (gas) |
Hasil
garam pecobaan C dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dipanaskan |
Garam
C : endapan dari warna biru tua menjadi hijam-hitam, timbul gas berwarna
kuning, bau menyengat (gas) |
Perlakuan |
Hasil
Pengamatan |
Ditimbang
1 gr kristal Kupri Sulfat Anhidrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 3mL aquades (dilarutkan) |
Kristal
larut dan larutan berwarna biru muda |
Pada percobaan ini dibagi tiga perlakuan. Untuk yang pertama, garam tunggal kupri sulfat anhidrat direaksikan dengan akuades tidak larut dan terbentuk endapan. Kemudian ditambahkan ammonium hidroksida terbentuk 2 fasa atau lapisan dimana lapisan atas berwarna biru tua dan lapisan bawah berwarna biru muda. Hal ini terjadi adanyan pertukaran ligan. Kupri sulfat anhidrat mmerupakan atom pusat dengan H2O merupakan ligan.Perubahan warnna ini diakibatkan adanya pertukaran ligan dari air menjadi ammonia. Pada percobaan ini, dilakukan tiga percobaan yang pertama yaitumereaksikan kristal CuSO4 dengan akuades yang menghasilkan larutanberwarna biru tua. CuSO4 bertindak sebagai penyedia atom pusat dan H2O merupakan penyedia ligan. Kemudian dalam larutan ditambahkan NH4OH yang juga bertindak sebagai penyedia ligan sehingga larutan berubah menjadi biru gelap yang pekat. Perubahan warna terjadi akibat adanya pergantian ligan H2O menjadi NH3. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut :
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu:
1. Tawas dapat dibuat
dengan mereaksikan larutan garam Al2(SO4)3.16H2O dengan larutan garam K2SO4
yang menghasilkan endapan putih berupa kristal tawas AlK2(SO4)2.12H2O.
2. Pembuatan garam
rangkap dilakukan dengan mereaksikan larutan garam CuSO4.5H2O dengan larutan
(NH4)2SO4 yang menghasilkan kristal berwarna biru berupa garam rangkap
dengan persamaan CuSO4(NH4)2SO4.6H2O. Garam rangkap jika direaksikan dalam air
akan membentuk atau terurai menjadi ion-ion penyusunnya, dan jika dipanaskan
akan melepaskan uap H2O yang tidak berbau.Sedangkan pembuatan garam kompleks
dilakukan dengan mereaksikan garam CuSO4.5H2O dengan NH3 sehingga
menghasilkan kristal berwarna biru berupa garam kompleks [Cu(NH3)4]SO4.H2O.
Garam kompleks jika dipanaskan akan menghasilkan bau amonia.
DAFRTAR PUSTAKA
Harefa,N. 2019. BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II Edisi Pertama. Jakarta:UKI Press.
Mahaleh, M.S.M dan K.R. Moghadam. 2020. “A Novel Amphipathic Low-Melting Complex Salt : An Efficient Homogeneous Catalyst for Synthesis of Phyran-Annalated Heterocyclic Saffolds and Phyrido [2,3-d] Pyrimidines”. Journal of Molecular Liquids. Vol. 307(2): 1335-1914.
Rasmila. 2022."Pelatihan Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Copper (II) Sulfat Monohidrat (CU(NH3)4SO4.H2O dan Garam Rangkap Kupri Amonium Sulfat Heksahidrat"Journal of Community Service. Vol. 1(1):1-9.
Komentar
Posting Komentar